Merek Jasa Adalah Perlindungan Metode Bisnis – Mebiso.com. Mengapa merek terbagi menjadi dua jenis? Seperti yang kita kenal saat ini ada pembagian yang namanya kelompok merek dagang dan satu lagi kelompok merek jasa. Lalu, pernahkan terlintas dalam benakmu, mengapa pemerintah membagi kelompok merek ke dalam dua kelompok tersebut? Merek dagang adalah kelompok yang berfungsi melindungi produk, sebaliknya merek jasa adalah kelompok yang tidak berfokus pada produk, namun pada jenis metode yang melibatkan produk tersebut.
Padahal, kalau kamu lihat pada setiap kelas mereknya, terdapat kelas merek yang mencantumkan komoditas yang hampir sama. Pada saat memasukkan satu kata kunci secara umum, sistem kelas merek akan menampilkan beberapa pilihan kelas merek bahkan memunculkan seluruh kemungkinan kelas pada kedua jenis kelompok tersebut.
Untuk itu, kamu perlu pemahaman lebih dalam mengenai perbedaan antara kedua kelompok jenis merek yang akan di bahas lebih lanjut pada sub bab berikut ini.
Pengertian Merek
Sebelum mempelajari lebih jauh mengenai merek jasa, kamu perlu menguatkan konsep tentang merek itu sendiri. Kalau membicarakan mengenai merek, merek adalah sebuah pembeda untuk menampilkan identitas dari produk. Arti produk di sini bisa termasuk barang atau jasa yang kamu perdagangkan.
Tekankan bahwa merek jasa adalah pembeda produkmu dengan produk lainnya. Sehingga bisa memudahkan dalam keputusan memilih suatu produk. Bahkan dalam peraturan mengenai merek, secara terang menyebutkan bahwa kamu bisa mendapatkan masalah jika mendaftarkan merek yang memiliki kemiripan dengan merek untuk barang/jasa sejenis lainnya.
Frasa untuk barang/jasa sejenis sekali lagi menekankan bahwa yang perlu kamu lakukan pertama kali adalah membagi dua jenis merekmu ke dalam kelompok barang atau jasa. Kemudian melihat pada kelas-kelas jenis barang atau jasa sesuai pilihan kamu.
Ditjen KI membatasi arti sejenis hanya pada kelas merek yang sama, jadi kamu perlu menghindari penggunaan nama-nama yang serupa pada kelas yang sama. Tapi, untuk ketentuan ada pengecualian pada merek terkenal, karena kamu bisa mendapatkan masalah penolakan merek jika menggunakan nama yang sama dengan nama merek terkenal walaupun kelas mereknya berbeda.
Jadi cara mudahnya adalah dengan menentukan kegiatan usaha yang kamu lebih dulu, kemudian lihat pada pembagian kelas mereknya. Jika ternyata yang paling sesuai adalah di kelas 1-34 maka merekmu termasuk ke dalam golongan merek produk. Namun, jika ternyata yang paling sesuai adalah kelas 35-45, maka merekmu adalah golongan merek jasa.
Setelah itu, baru kamu bisa menentukan nama yang paling aman, untuk prioritasmu pertama kali, kamu bisa membatasi pengecekan untuk satu kelas saja. Namun, untuk meningkatkan kepercayaan dirimu, kamu bisa melihat juga pada kelas lain kalau-kalau ternyata sudah ada merek terkenal yang terdaftar.
Kamu harus selalu mengingat bahwa merek adalah pembeda dan sebisa mungkin kamu menampilkan keunikannya sebagai unsur utama.
Apa itu Merek jasa
Merek jasa adalah suatu identitas yang mewakili kegiatan usaha. Pengertian kegiatan usaha di sini bisa kamu artikan sebagai proses bisnis. Merek jasa adalah tentang proses. Sehingga, perlindungannya secara garis besar adalah untuk cara-cara yang kamu lakukan dalam menciptakan keuntungan.
Jasa itu adalah segala tindakan atau kegiatan yang di tawarkan oleh seseorang kepada orang lain. Jasa tidak selalu bersifat fisik, sehingga tidak bisa kamu melihatnya secara langsung. Namun, bisa jadi hasil dari jasa tersebut menghasilkan suatu benda secara fisik. Sehingga kegiatan usaha dalam bidang jasa adalah kegiatan-kegiatan yang fokusnya berupa pelayanan.
Sehingga merek jasa adalah merek-merek untuk melindungi pelayanan tersebut. Dalam penjelasan mengenai merek jasa pada klasifikasi merek, merek saja berkaitan dengan perlindungan metode, proses, ataupun cara-cara yang digunakan pengusaha dalam menjalankan kegiatan usahanya.
Setidaknya ada 10 jenis jasa yang Ditjen KI sediakan. Seperti kegiatan administrasi bisnis, kegiatan-kegiatan keuangan, kecantikan, bahkan yang juga bergerak di bidang teknologi. Karena macamnya yang begitu banyak, kemampuan mendeskripsikan kegiatan usaha dengan tepat sangat di perlukan disini.
Bahkan jika ternyata belum ada kegiatan usaha yang termasuk dalam daftar klasifikasinya, kamu perlu mencari jenis jasa yang paling mendekati. Namun tenang saja, sepanjang kamu memahami inti dari usaha yang kamu jalankan, maka kamu tidak akan kesulitan untuk menentukan termasuk ke dalam kelompok mana kegiatan usahamu tersebut.
Kamu juga tidak perlu khawatir, jika kamu merasa kesulitan dalam menentukan golongan kegiatan usaha yang kamu jalankan, kamu bisa menceritakannya kepada konsultan atau biro jasa yang bisa membantu pendaftaran merekmu. Ekspresikan saja bisnismu seperti yang kamu pahami, walaupun ternyata bisnismu belum terkategori, mereka akan membantu mengkomunikasikannya.
Ditjen KI juga selalu berusaha untuk memfasilitasi pendaftaran merekmu, selagi kamu fokus pada bisnismu, pemerintah akan terus merumuskan bisnis-bisnis baru agar selalu terakomodir dan biarkan mereka yang memikirkan jalan terbaik untuk menerima pendaftaranmu.
Contoh merek jasa
Dengan tingginya permohonan pendaftaran merek setiap hari, tentu kamu akan semakin mudah menemukan contoh merek sebagai dasar untuk kamu gunakan sebagai perbandingan. Contoh merek jasa adalah seperti ini:
1. Mixue
Kira-kira ketika mendengar nama Mixue, usaha seperti apa yang mereka jalankan? Mungkin kamu akan menjelaskannya sebagai produsen ice cream dengan cabang di berbagai penjuru kota. Sebagai bisnis yang terkenal dengan produk ice cream, nyatanya Mixue juga menjalankan kegiatan usahanya di bidang jasa.
Apa kegiatan usaha yang termasuk dalam kegiatan jasa pada Mixue? Kalau kita lihat pada data pendaftaran mereknya, Mixue terlindung pada kelas 43 untuk layanan kafe.
Lalu, apa yang dapat kamu pelajari dari kegiatan usaha Mixue? Mixue adalah produsen ice cream yang menyediakan tempat untuk menikmati produk ice creamnya. Sehingga, penyediaan tempat ini juga mendukung seluruh rangkaian kegiatan usaha yang di jalankan oleh Mixue.
Maka pada tempatnya, Mixue juga perlu perlindungan merek, khususnya di kelas 43.
2. Pertamina
Di bidang energi, ada merek pertamina yang mendaftarkan mereknya pada kelas 39 untuk jasa penyedia energi atau distribusi energi.
3. Akulaku
Contoh di bidang keuangan ada merek Akulaku yang mendaftarkan mereknya di kelas 36. Kelas 36 merupakan kelompok untuk melindungi kegiatan jasa-jasa keuangan. Kalau kamu berencana untuk menjalankan kegiatan usaha dengan fokus pada bidang keuangan, maka kamu bisa memilih kelas 36. Namun, jangan menggunakan nama Akulaku atau nama yang mirip dengan Akulaku. Karena nama tersebut sudah terdaftar.
Apa itu Merek Dagang
Kalau merek jasa adalah melindungi prosedur, metode, ataupun cara. Maka merek dagang melindungi komoditas yang berbeda. Kalau kamu beranggapan bahwa semua merek adalah merek dagang, pernyataan tersebut tidak sepenuhnya salah.
Tujuan adanya merek adalah benar hanya untuk di pergunakan pada kegiatan perdagangan. Lalu mengapa ada istilah tersendiri mengenai merek dagang?
Merek dagang adalah merek-merek yang tergolong dalam merek produk dan melekat pada produk itu sendiri. Artinya, kamu bisa menemukan merek ini biasanya pada produk sehari-hari yang bisa kamu temukan bahkan pada penjual yang terdekat sekalipun.
Satu poin tambahan, kalau merek jasa adalah pelayanannya yang bisa kamu nikmati, maka merek produk adalah produk nyatalah yang akhirnya kamu nikmati, hasil akhir dari produksi atau semacamnya. Jadi apakah pendaftaran merekmu sudah benar sesuai dengan ketentuan dari Ditjen KI?
Kalau kamu mungkin menemui kesulitan dalam memutuskan kelompok pendaftaran merek yang sesuai, cara mudahnya adalah dengan membuktikan apakah output dari usahamu benar-benar bisa di nikmati oleh konsumen secara langsung?
Misalnya seperti ini, usaha yang kamu jalankan bergerak di bidang manufaktur kosmetik. Mungkin kamu akan langsung mengetikkan kata kuncinya adalah kosmetik. Dengan begitu, yang muncul adalah kelas 3 untuk perlindungan produk kosmetik. Namun, apakah ini sudah tepat?
Apakah kamu benar-benar melakukan produksi kosmetik? Bagaimana jika kamu ternyata hanya menyediakan pabrik yang khusus untuk produksi kosmetik? Kelas 3 bukan menjadi kelas merek yang paling sesuai.
Hal ini menjadi berbeda jika ternyata bisnis yang kamu jalankan adalah memang memproduksi kosmetik dengan hasil kosmetik jadi yang kamu jual langsung kepada konsumen. Walaupun kamu memproduksinya menggunakan pabrik kecil atau hanya menyewa kepada pihak lain, tapi output dari kegiatan usaha yang kamu jalankan adalah kosmetik. Jadi, kamu boleh memilih kelas 3 pada saat pendaftaran mereknya.
Contoh merek dagang
Contoh merek dagang yang bisa kamu temui misalnya:
1. Merek Mixue
Merek jasa adalah berfungsi untuk melindungi layanan, seperti yang di lakukan Mixue untuk kedai minumannya. Selain pada kedai minuman, merek Mixue ini mendaftarkan namanya juga untuk produk ice cream. Sehingga baik produk maupun gerainya, sudah terlindungi pada hak merek.
Kamu bisa juga melakukan hal yang sama seperti yang di lakukan oleh Mixue. Kamupun bisa melindungi merek pada golongan produk atau jasa jika memang kamu menjalankan keduanya.
Nyatanya, bahkan Ditjen KI juga memberikan akses yang luas untuk pendaftaran merek dengan kelompok dagang maupun jasa.
2. Merek Shopee
Salah satu merek marketplace yang terkenal dengan logo warna oranye-nya juga tidak kelewatan untuk mendaftarkan merek di jenis merek dagang. Pendaftaran merek adalah salah satu strategi pengusaha untuk melindungi bisnisnya. Bahkan jika kamu merasa merekmu sangat berharga, kamu boleh melakukan pendaftaran pada semua jenis kelasnya.
Kalau kamu melihat shopee mungkin yang terbayang adalah sebuah aplikasi yang menjadi tempat untuk para pedagang berjualan. Dengan penjelasan tersebut apakah produk yang di sediakan oleh Shopee?
Mungkin kamu tidak bisa menemukan produk dengan merek Shopee di toko terdekatmu, namun nyatanya aplikasi Shopee itu sendiri adalah produknya. Dengan cerdas, Shopee tidak luput untuk mendaftarkan nama mereknya juga di kelas 9. Hal ini perlu di lakukan untuk melindungi aplikasi Shopee itu sendiri.
Dibalik ide-ide dan pelayanan yang Shopee tawarkan, Shopee sudah lebih dulu mengamankan merek aplikasi yang di gunakannya untuk menampilkan jasa tersebut.
Perbedaan merek dagang dan merek jasa
Selanjutnya, untuk memudahkanmu memilih jenis pendaftaran yang tepat, mari kita kupas satu persatu poin penting pada masing-masing merek yang melakukan pendaftaran pada kedua jenis tersebut.
Berdasarkan contoh-contoh di atas, Mixue menjadi merek yang melakukan pendaftaran pada kedua golongannya.
Bagaimana cara Mixue memisahkan pendaftaran pada kedua golongan tersebut? Berikut adalah perbedaannya:
1. Bentuk fisik suatu produk
Apakah kamu bisa menikmati bentuk fisik dari produk tersebut? Untuk Mixue, kamu terbukti bisa membeli produk ice cream yang di tawarkan secara nyata. Kamu bisa menikmati ice cream tersebut secara langsung. Dengan begitu Mixue telah melakukan langkah yang benar dengan mendaftarkan nama mereknya di kelompok merek dagang.
Bagaimana dengan merek jasanya? Selain menjual produk ice cream, Mixue juga menyediakan pelayanan untuk sebuah kedai minuman. Artinya, kamu tidak hanya boleh membeli ice cream untuk kamu bawa pulang, namun kamu juga bisa menikmatinya sambil bertemu dengan teman-temanmu di kedai Mixue. Sehingga, Mixue pantas untuk melindungi mereknya pada kelompok jasa.
2. Output yang dihasilkan
Apa tujuan kamu menjalankan kegiatan usaha? Kalau kita bahas mengenai contoh kegiatan manufaktur kosmetik di atas, jika kamu menjalankan kegiatan usaha produksi kosmetik, dengan hasil akhir kosmetik yang di jual langsung kepada konsumen maka kamu bisa mendaftarkan merek ke dalam kelompok dagang. Hasil akhirnya adalah sebuah kosmetik jadi.
Berbeda jika kamu menjalankan kegiatan usaha pabrik kosmetik. Kamu tidak menghasilkan kosmetik, namun kamu menyediakan fasilitas produksi kepada para produsen kosmetik. Hasil akhir yang kamu capai bukanlah sebuah kosmetik, melainkan kemudahan produsen kosmetik tersebut dalam membuat produknya. Jika seperti ini, maka pendaftaran yang kamu lakukan harus berada pada kelompok jasa.
Lalu, apa akibatnya jika kamu salah memilih kelompok merek?
Jika kamu gagal dalam mendefinisikan perbedaan keduanya, maka Ditjen KI bisa menghapus permohonan merekmu untuk di gunakan kepada pihak lain dengan kegiatan usaha yang paling sesuai.
Apa yang terjadi jika nama brand sama?
Apakah Ditjen KI melarang sepenuhnya persamaan nama merek? Nyatanya, terdapat beberapa pendaftaran dengan menggunakan nama yang sama persis. Buktinya, jika kamu memasukkan kata kunci “Garuda” pada pencarian merek, maka kamu akan mendapatkan beberapa merek Garuda yang bahkan memiliki kemiripan 100% dan kesemuanya pun di daftarkan oleh pemohon yang berbeda-beda.
Mengapa pendaftaran merek tersebut lolos? Tentunya kamu tidak boleh menelan mentah-mentah hasil pencarian di atas, karena ada batasan dari kesamaan tersebut.
1. Kelas tempat pendaftarannya
Kamu boleh mendaftarkan merek walaupun nama mereknya sama dengan merek sebelumnya jika kamu mendaftarkannya di kelas yang berbeda. Konsep perlindungan merek adalah pembeda di jenis yang berbeda. Sehingga, sepanjang kamu mendaftarkan pada jenis pendaftaran yang berbeda maka seharusnya merekmu akan aman sampai terbit sertifikat.
Tapi, hati-hati dengan merek terkenal ya. Karena mereka pemilik-pemilik merek terkenal bisa saja menjegal merekmu walaupun berada pada kelas yang berbeda.
2. Itikad baik
Penting juga untuk kamu membuktikan bahwa pendaftaran yang kamu lakukan adalah murni dengan niat baik tanpa sedikitpun niat untuk menjegal merek lain, maka kamu boleh percaya diri melanjutkan pendaftaran walaupun Ditjen KI menemukan adanya kemiripan.
3. Unsur pembeda
Jika ternyata sebelum melakukan pendaftaran kamu menemukan ada yang pernah mendaftarkan dengan nama serupa, maka kamu bisa menambahkan unsur pembeda. Mainkanlah unsur pembeda pada merekmu, unsur pembeda tidak perlu rumit, bisa berupa tambahan kata, variasi gambar, atau bisa juga simbol. Intinya, kamu bisa membedakan nama merek pihak lain dengan milikmu maka semuanya akan aman terkendali.
Tapi kalau kamu melihat ada yang mendaftarkan merek yang sama dengan milikmu dan kamu melihat hal itu berpotensi mengganggu bisnismu, maka kamu bisa mengajukan keberatan agar Ditjen KI menolak permohonannya. Sehingga, kamulah satu-satunya pemilik merek yang sah dan penguasa pasar pada kelasnya.
Merek jasa adalah perlindungan atas layanan yang kamu berikan kepada konsumenmu. Menentukan kelompok mana yang paling sesuai dengan merekmu memang bukan hal yang mudah, tapi saat ini kamu bisa menggunakan fitur cari kelas merek dari Mebiso. Pahami saja bisnismu biar Mebiso yang menentukan kelas mereknya.
Baca Juga: Apa itu Merek Produk ?