Seperti kamu ketahui, registrasi merek harus melalui prosedur yang terbilang panjang. Ini berarti, proses tersebut tidak bisa selesai segera, dan merek bisnismu langsung terdaftar. Ada alur yang harus kamu lalui sampai merek resmi terdaftar, salah satunya yang cukup penting adalah pemeriksaan substantif merek.
Intinya, pemeriksaan substantif merek menjadi salah satu alur registrasi merek yang perlu kamu lalui. Bahkan, ini bisa menjadi tahapan yang paling penting dan dapat menentukan apakah merekmu bisa lolos atau tidak.
Meskipun begitu, apa sebenarnya pemeriksaan substantif merek ini? Lalu, apa saja yang perlu kamu perhatikan agar bisa lolos pada tahapan ini?
Artikel ini akan mengulas lengkap tentang cek substantif merek. Kalau baru pertama kali registrasi merek, tentunya kamu harus baca artikel ini sampai selesai.
Bagi pemilik bisnis yang sudah familiar dengan prosedur registrasi merek, tentu status merek (TM) pemeriksaan substantif merek bukan lagi jadi hal yang asing, ya. Pasalnya, setiap pebisnis yang mau daftar logo atau merek tentu akan melalui alur satu ini.
Namun, seperti apa sebenarnya pemeriksaan substantif merek itu? Selain itu, berapa lama pemeriksaan substantif merek saat registrasi merek? Kamu pun mungkin akan bertanya, mengapa perlu mengetahui hal ini? Yuk, bahas bersama!
Jadi, pemeriksaan substantif merek adalah suatu alur tahap pengecek yang menjadi wewenang DJKI saat melakukan pengecekan substansi merek yang kamu ajukan. Jika kamu menghubungkannya dengan pemeriksaan substantif merek berapa lama, jawabannya bisa sangat variatif.
Durasinya bisa bergantung pada pengecekan itu sendiri. Akan tetapi, kalau kamu ingin tahu durasi maksimal untuk alur ini, biasanya kurang lebih 150 hari kerja atau sekitar 3 bulan, ya.
Sebenarnya, apa alasan pemeriksaan substantif merek perlu waktu yang lama? Alasan utamanya adalah petugas harus mengecek dan menyamakan seluruh informasi dari merek yang kamu ajukan, apakah sudah sesuai aturan atau belum. Dari sini, petugas akan menilai suatu merek sesuai dua metrik pengukuran ini:
Pertama, yaitu kesesuaian dengan regulasi serta ketetapan hukum. Kedua, yaitu mengomparasikan merek yang kamu ajukan dengan merek lain yang sudah ada. Ini penjelasan yang lebih lengkap:
Pada metrik pertama, DJKI akan mengecek merek kamu sesuai dengan aturan hukum yang berkaitan dengan merek yang berlaku pada waktu tersebut. Acuannya berdasarkan pada apakah merek yang kamu punya mempunyai elemen yang tidak sesuai dengan regulasi atau tidak.
Aspek yang menjadi acuan DJKI misalnya, peraturan yang absolut dari merek yang lolos dan tidak saat registrasi. Jadi, semisal merek kamu terbukti mengandung satu atau justru lebih dari satu aspek penilaian tadi, bukan tidak mungkin merek akan gagal daftar.
Acuan kedua yaitu perbandingan atau komparasi. Petugas DJKI akan melihat histori dari merek yang berhasil daftar. Kamu perlu mengetahui, kalau peraturan registrasi merek di Indonesia itu adalah first to file. Jadi, pihak yang daftar pertama, akan menjadi pemiliknya.
Kalau kamu hubungkan dengan pemeriksaan substantif merek, pihak DJKI akan memeriksa basis data dan mencari tahu apakah ada merek yang sama atau tidak dengan merek kamu. Kalau ada, pastinya merek yang kamu ajukan besar kemungkinan gagal.
Biasanya, kamu perlu melakukan revisi total supaya merek tidak sama persis dengan punya yang lain, terutama pada sektor bisnis yang sama.
Pemeriksaan substantif merek memang bukanlah tahapan singkat saat registrasi merek. Sebab, petugas juga butuh waktu yang tidak sebentar untuk mengecek apakah merek kepunyaanmu layak lolos atau tidak karena terbukti telah melanggar ketentuan.
Karena itu, kamu sebaiknya mengetahui bagaimana cara agar lolos pada tahap ini. Kamu bisa belajar dari pebisnis lain yang merek bisnisnya sudah lebih dulu ada, atau bisa juga mencoba tips berikut ini.
Sebagai langkah awal, kamu sudah pasti harus memahami merek bisnis yang kamu buat secara mendetail. Ini tidak terbatas pada asal mula nama, alasan memilih warna dan jenis huruf pada merek, juga makna dari merek.
Jangan lupa, pada pembahasan sebelumnya kalau petugas akan melakukan pemeriksaan substantif merek memakai dua acuan, yaitu regulasi dan perbandingan. Jadi, supaya merek kamu lolos untuk acuan yang pertama, kamu harus memastikan sudah paham poin berikut:
Khusus untuk poin terakhir, pastinya merek kami tidak boleh mengandung unsur hinaan terhadap SARA. Pun, tidak boleh melanggar norma dan nilai ketetapan masyarakat.
Berikutnya, supaya merek kamu bisa melalui pemeriksaan substantif sesuai acuan perbandingan, langkah yang dapat kamu pilih adalah menelusuri merek yang sudah lolos. Hal ini dapat memudahkan kamu mengumpulkan informasi sebanyak mungkin, apakah ada merek yang identik dengan milikmu.
Jadi, sebelum petugas menyatakan kalau merek tidak lolos daftar karena ada kesamaan dengan merek lain, kamu bisa cari tahu dulu. Lalu, segera perbaiki sampai merek memang original.
Melakukan pengecekan secara mandiri dapat membantu kamu mengurangi tingkat kesamaan merek. Jadi, kamu tak lagi harus menunggu informasi dari petugas.
Sebenarnya, peluang merek kamu lolos atau gagal itu sama besarnya. Namun, kamu bisa memaksimalkan prosesnya dengan menyiapkan semua persyaratan. Kamu pun harus memastikan kalau merek bisnis punyamu sudah sesuai regulasi.
Sekilas memang terlihat sangat kompleks, ya. Tapi, proses panjang ini tidak sebanding dengan proteksi yang kamu dapat untuk bisnismu. Bahkan, sebenarnya tidak sulit kok, cukup cek merek terdaftar supaya memastikan merek punyamu masih belum ada yang pakai dan sekaligus mengetahui potensi keberhasilan daftar merekmu.
Kalau butuh panduan, artikel cara daftar merek secara lengkap mengulas langkah registrasi merek. Kalau bukan kamu yang berikan perlindungan, siapa lagi? Jadi, jangan ragu untuk segera daftar merek, ya!
Pemeriksaan substantif merek mudahnya yaitu salah satu alur dari serangkaian tahapan registrasi merek. Tahap ini jadi wewenang petugas DJKI saat kamu registrasi merek.
Sebenarnya, lama atau tidaknya mungkin relatif. Bamun, kalau kamu perlu gambaran, setidaknya perlu waktu sampai 150 hari.
Karena merek yang kamu daftarkan akan melalui dua kali proses pemeriksaan. Pertama, kesesuaian dengan regulasi, dan kedua, orisinalitas dari komparasi terhadap merek yang lain.
Saat merek kamu daftarkan dan masuk dalam verifikasi, petugas DJKI akan mulai menilai, apakah merek tidak ada melanggar ketentuan. Lalu, petugas juga mengecek melalui catatan registrasi untuk melihat keaslian merek.
Gampang. Pastikan kalau merek kamu tidak melanggar aturan. Juga, pastikan kalau mereknya asli buatan sendiri. Jadi, cek dulu merek yang sudah ada untuk mempermudah kamu menilai keasliannya.