Perang Harga: Deskripsi, Efek, dan Cara Mengatasinya

Perang Harga

Di dalam ekosistem bisnis yang makin dinamis seperti sekarang, istilah “perang harga” mungkin adalah dua kata yang mungkin akan membuat berang pebisnis. Hal ini tak mengherankan karena fenomena ini memang bisa mentransformasi seluruh pasar dalam sekejap dan berpotensi melahirkan kekacauan pada sebuah industri.

Keberadaan perang harga dalam sebuah ekosistem bisnis layaknya pedang bermata dua yang bisa memotong profit dan pangsa pasar perusahaan di banyak industri. Walaupun terlihat biasa, nyatanya konflik harga ini bisa mengguncang pondasi stabilitas ekonomi. 

Karena itu, jadi penting bagi kita sebagai pebisnis untuk selalu sadar dan memahami terkait dengan fenomena perang harga ini agar bisa bertahan. Mari kita simak lebih lengkap penjabarannya di artikel yang satu ini!

Perang Harga dalam Bisnis

Apa itu sebenarnya perang harga dan apakah hal ini sepenuhnya berbahaya bagi bisnis kita?

Artian perang harga yakni sebuah persaingan antar bisnis pesaing yang menurunkan harga produk mereka sebagai upaya strategis mereka dalam saling mengalahkan dan menguasai pangsa pasar yang lebih besar. Seringkali praktik ini jadi sebuah strategi untuk meningkatkan pendapatan bisnis–baik jangka pendek atau jangka panjang.

Namun begitu, perang harga ini tak serta merta muncul begitu saja. Pemicu perang harga bisa muncul adalah ketika dua atau lebih perusahaan mulai menurunkan harga untuk mengalahkan pesaing. Satu perusahaan mungkin menetapkan penjualan untuk jangka waktu tertentu, dan itu saja belum tentu bakal bisa memicu adanya konflik harga.

Begitu pula jika sebuah perusahaan menurunkan hara pada produk atau layanan tertentu, para pesaing juga mungkin tak akan bergeming dengan hal tersebut. Tapi bakal beda ceritanya jika hal itu adalah produk atau layanan utama bisnis mereka.

Saat ada bisnis yang merasa terancam dan membalas bisnis lain dengan sama-sama menurunkan harga yang mana akan menimbulkan reaksi berantai dari perusahaan lain, hal ini lebih memungkinkan jadi pemicu munculnya perang harga ini. 

Tiap bisnis tak ada yang kebal terhadap konflik harga ini. Baik itu bisnis hotel mewah atau hanya sekadar bisnis makanan kecil di pinggir jalan semuanya bisa dan berpotensi mengalami konflik harga ini. E-commerce atau jual beli daring adalah salah satu yang punya kans tinggi terhadap terjadinya konflik harga/

Hal ini karena pemicunya biasanya adalah produsen yang tak mengendalikan kepatuhan terhadap harga eceran yang disarankan untuk produsen, sehingga produsen tersebut mulai menjual barangnya dengan harga yang tak sesuai aturan. Alhasil, karena persaingan ketat, harga bisa langsung jatuh dengan cepat dan terjadilah konflik harga ini.

Contoh perang harga yang sering terjadi di sekitar kita adalah persaingan abadi antara Pepsi dan Coca Cola. Dua brand ini memang sudah lama bersaing dan melakukan perang harga dalam bentuk diskon-diskon yang mereka berikan. Mereka menggunakan strategi harga yang cukup agresif untuk menarik dan merebut minat pangsa pasar satu sama lain.

Dampak Perang Harga

Perang harga dalam bisnis sangat bisa mendisrupsi alur semua industri dan bisa berdampak pula pada setiap pihak yang terlibat pada sebuah operasi bisnis seperti distributor dan produsen.

Lebih jauh, dampak-dampak tersebut antara lain bisa kita bagi jadi beberapa poin berikut:

1. Erosi Margin

Konflik harga yang terjadi bisa menyebabkan serangkaian penurunan harga yang sering kali menurunkan margin untung ke tingkat yang sangat rendah dan mengakibatkan perusahaan bisa mengalami rugi.

Pada akhirnya jika terus berlanjut, maka perusahaan dengan finansial yang lebih rendah daripada pemain bisnis yang lain bakal sampai di titik yang membahayakan dan bakal bisa memaksa perusahaan tersebut tereliminasi dari pasar.

Bisni-bisnis besar yang menerapkan praktik konflik harga ini memang bakal bisa menyingkirkan kompetitor mereka yang lebih kecil. Hal ini bakal membuat pelanggan otomatis tak dapat opsi lain dan perusahaan tersebut bakal bisa memonopoli kekuatan harga di pasar tersebut.

Praktik ini tentunya bakal melanggar aturan-aturan legal terkait persaingan usaha yang mana bisa berakibat adanya sanksi hukum dari pihak pengawas resmi dari Pemerintah seperti Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). 

3. Berpengaruh ke Citra Merek

Harga yang terus menerus turun bisa menumbuhkan asumsi di benak pelanggan bahwa brand tersebut murah dan kurang berharga daripada yang lainnya. Jika persepsi tersebut sudah terbentuk maka akan sulit untuk mengubahnya. Hal ini bakal bisa berpengaruh pada citra merek–terutama jika merek tersebut biasa dikenal dengan ekskusifitasnya.

4. Kualitas Negatif

Konflik harga bisa menimbulkan dampak negatif terhadap kualitas dan inovasi produk di sebuah industri. Konflik harga yang berdasarkan pada pengurangan kualitas bakal membuat tingkat kepuasan konsumen berkurang drastis dan bakal merusak reputasi brand tersebut.

5. Perubahan Konsumen

Selama konflik harga berlangsung, konsumen lama kelamaan mungkin bakal terbiasa dengan harga yang sudah terpasang rendah. Sehingga saat konflik sudah selesai, mereka mungkin bakal cenderung menolak membayar lebih sehingga bakal menyulitkan bisnis kita untuk kembali ke titik awal saat sebelum konflik harga terjadi.

Cara Mengatasi Perang Harga

Perang harga tidak akan pernah ada pemenangnya, karena hal ini hanya akan menghancurkan para pemainnya. Saat pelanggan memilih produkmu karena murah, mereka akan beralih ke bisnis lain jika ada produk yang lebih murah. Begitu seterusnya hingga timbullah reaksi berantai yang melahirkan konflik harga ini.

Lalu bagaimana cara mengatasi hal ini dalam lingkungan di mana bisnis kita berada–seperti contohnya cara mengatasi perang harga di marketplace? 

Ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk mengatasinya:

1. Riset dan Pahami Alasan Kenapa Kamu Bisa Terlibat

Lakukan riset mendalam dan temukanlah alasan mengapa kamu terlibat di dalam konflik harga ini. Apakah karena adanya masalah komunikasi, pemasaran, model bisnis, atau yang lainnya?

Segera identifikasi masalah tersebut lalu perbaikilah.

2. Terapkan Harga Berbasis Nilai

Daripada terlibat ke dalam pertandingan untuk bisa mendapatkan harga terendah, akan lebih baik kalau kamu menetapkan strategi harga berbasis pada nilai atau value produkmu. Fokuslah pada peningkatan value produkmu dan komunikasikanlah hal tersebut lewat strategi marketingmu.

3. Pahami Sensitivitas Harga milik Pelanggan

Memahami tingkat sensitivitas harga dari pelanggan kamu akan memainkan peran penting di sini. Hal ini karena dengan mengetahui seberapa sensitif target pelangganmu terhadap perubahan harga bisa membantumu dalam menyesuaikan strategi penetapan harga dan mempertahankan loyalitas mereka ke depan.

4. Temukan Posisi Terbaikmu di Pasar

Kamu harus punya dan harus mengidentifikasi faktor-faktor pembeda apa saja yang membedakanmu dari pesaing lainnya. Cari tahu apa yang paling target pelangganmu perhatikan dan sukai dari produkmu, dan jadilah berbeda dengan menyediakan produk yang bisa memenuhi kebutuhan mereka. 

5. Fokus Pada Target Pelanggan

Kunci menjadi sebuah brand bergelar top of mind di benak masyarakat adalah kamu harus tahu dan mengenal target pelanggan kamu. Ini sudah termasuk siapa mereka, berapa umurnya, apa saja minat mereka, kesukaan dan ketidaksukaan, dan hal lain sebagainya.

Kalau kamu sudah tahu detail soal hal ini, selanjutnya aplikasikan hal ini kepada brand, produk, promo, dan strategi marketing kamu agar bisa terbangun loyalitas mereka. 

Jaga Merekmu seperti Kamu Menjaga Dirimu

Dalam sebuah persaingan bisnis, faktor yang tak boleh kita semua remehkan adalah soal merek dagang itu sendiri.

Pasalnya, merek ini bakal jadi sebuah komponen penting yang akan jadi pembeda bisnis kita dari pesaing-pesaing kita.

Tanpa adanya merek, hampir sulit bisnis kita untuk bisa bertahan di tengah persaingan bisnis yang makin ketat.

Karenanya, mari jaga merek bisnis kita seolah hal tersebut adalah bagian dari diri kita!

Kini kamu tak perlu khawatir kesulitan dalam melakukan perlindungan merekmu, karena semua layanan perlindungan merek terbaik bisa kamu dapatkan di Mebiso. Kamu bisa lakukan cek merek secara real time dan dapat laporan estimasi pendaftaran merekmu.

Yuk, kunjungi Mebiso sekarang juga!

FAQ

Apa maksudnya dari perang atau konflik harga dalam bisnis?

Perang harga adalah persaingan antar bisnis pesaing yang menurunkan harga produk mereka sebagai upaya strategis mereka dalam saling mengalahkan dan menguasai pangsa pasar yang lebih besar.

Apa pemicunya terjadi konflik harga ini?

Pemicu perang harga bisa muncul adalah ketika dua atau lebih perusahaan mulai menurunkan harga untuk mengalahkan pesaing.

Bagaimana cara bisa bertahan di perang harga?

Ada beberapa cara yang bisa kamu pakai agar bisa bertahan di tengah perang harga yakni meriset kompetitormu, tetap teguh dengan value produk, paham sensitivitas harga pelanggan, positioning, dan fokus pada target pelanggan.

Artikel Terkait
Bedah Cara Membuat Katalog Produk Biar Produk Terlihat Keren!
Bedah Cara Membuat Katalog Produk Biar Produk Terlihat Keren!
Cara Riset Produk yang Tepat, Agar Penjualan Laris
Cara Riset Produk yang Tepat, Agar Penjualan Laris
Positioning Produk: Artian, Kegunaan hingga Contohnya
Positioning Produk: Artian, Kegunaan hingga Contohnya
Tutorial Praktis Cara Membuat Label Produk untuk Bisnis
Tutorial Praktis Cara Membuat Label Produk untuk Bisnis
Apakah Nama PT Tidak Boleh Bahasa Inggris? Cek Faktanya!
Apakah Nama PT Tidak Boleh Bahasa Inggris? Cek Faktanya!
Cara Menghitung Market Share, Contoh dan Rumusnya
Cara Menghitung Market Share, Contoh dan Rumusnya
Cek Keberhasilan Daftar Merek Hanya 1x KLIK!

Cek peluang pendaftaran merekmu dengan Mebiso

Proses cepat dan mudah, langsung tahu hasilnya!

Jangan Keluar Dulu...
Takut Merekmu Tidak Bisa Didaftarkan?
ADA DISKON HOSTING
days
10
hours
10
minutes
10
seconds
10
Tunggu Dulu...
20% OFF