Prinsip HAKI: Dinding untuk Melindungi Karya dan Usaha

Prinsip HAKI

Memahami prinsip HAKI merupakan suatu keharusan bagi kamu yang sedang menggeluti dunia bisnis, terutama yang berhubungan dengan karya kreatif. Ya, prinsip ini nantinya dapat digunakan sebagai benteng untuk mempertahankan eksistensi dan nilai dari karya atau produk usaha.

HAKI atau Hak Atas Kekayaan Intelektual hadir sebagai jaring pelindung atas ide, ciptaan, atau inovasi. Perlindungan ini dirancang agar karya tidak mudah dibajak, diklaim, atau dipakai secara tidak sah oleh pihak lain.

Agar lebih jelas dalam memahami prinsip HAKI secara lebih dalam, mari simak beberapa penjelasan lengkapnya sebagai berikut.

Merek Bisa Ditolak? Cari Tahu Sebelum Terlambat!

Banyak bisnis gagal mendaftarkan mereknya karena kesamaan dengan merek lain. Jangan sampai usaha kamu sia-sia hanya karena tidak cek terlebih dahulu. Pahami risikonya sebelum melangkah lebih jauh!

Pelajari Kenapa Cek Merek Itu Penting!

Pentingnya HAKI bagi Karya dan Usaha

Setiap karya yang meskipun tampak sederhana, tersimpan proses kreatif dan filosofi yang tak ternilai harganya. Nah, disini prinsip HAKI menjadi payung pelindung atas kepemilikan dan orisinalitas karya agar tetap terjaga.

Dari sisi usaha, terlebih UMKM dan startup yang sedang tumbuh, HAKI berfungsi sebagai pembeda yang kuat di tengah persaingan pasar. Ketika keunikan visual dan konsep telah diamankan secara hukum, konsumen pun lebih percaya terhadap kredibilitas produk.

Merek terdaftar dapat dijadikan komoditas dalam kerjasama usaha, lisensi, bahkan dijual sebagai bagian dari ekspansi bisnis. Maka dari itu, mendaftarkan HAKI merupakan langkah strategis jangka panjang yang  harus dilakukan guna memperkuat posisi usaha.

Jenis-jenis HAKI di Indonesia

Di tanah air tercinta kita, HAKI terbagi dalam beberapa klasifikasi hukum yang memiliki objek perlindungan dan masa berlaku berbeda. Berikut beberapa jenis HAKI di Indonesia:

1. Hak Cipta

Ini mencakup karya cipta dalam bidang sastra, musik, seni, ilmu pengetahuan, film, hingga perangkat lunak. Perlindungan akan otomatis berlaku dari mulai karya diciptakan tanpa perlu melakukan pendaftaran secara formal.

Kendati demikian, pendaftaran hendaknya perlu dilakukan guna memperkuat bukti legalitas. Masa perlindungannya akan berlaku selama seumur hidup dari si pencipta, plus 70 tahun kemudian setelah sepeninggalnya.

2. Hak Paten

Berfungsi melindungi penemuan mutakhir di bidang teknologi yang penerapannya dapat digunakan dalam industri. Inovasi seperti alat medis, mesin, atau metode produksi yang jika didaftarkan akan mendapatkan 20 tahun perlindungan sejak tanggal pengajuan.

Paten akan memberi hak khusus kepada pemiliknya guna menggandakan, mempergunakan, mengkomersilkan, dan melarang siapapun untuk mengeksploitasi inovasi tersebut tanpa izin.

3. Hak Merek

Identitas khusus yang akan diberikan atas tanda pembeda dari sebuah bisnis. Ini mencakup logo, nama dagang, slogan, atau perpaduan warna khas. Merek terdaftar akan terjaga keabsahannya selama 10 tahun serta bisa diperpanjang terus-menerus.

Kekuatan merek yang punya legalitas pasti akan membangun brand awareness, reputasi, serta kepercayaan konsumen di pasar.

4. Desain Industri

Perlindungan ini berguna dalam mengamankan karya berupa tampilan visual eksternal suatu produk. Hal ini termasuk bentuk, garis, pola, atau perpaduan warna dalam kesan estetis dan dapat diproduksi secara massal.

Desain yang unik seperti kemasan botol, bentuk kursi, atau peralatan dapur bisa didaftarkan dan mendapatkan perlindungan selama 10 tahun. Perlindungan ini akan mencegah pesaing meniru desain yang dapat menarik minat pasar.

5. Rahasia Dagang

Dalam hal ini, perlindungan informasi bernilai ekonomi yang bersifat rahasia dan tidak diketahui umum akan dijaga atas dasar hukum. Seperti misalnya formula resep, strategi pemasaran, atau proses produksi eksklusif. Tidak ada batasan waktu selama kerahasiaan tetap terjaga.

Perlindungan ini mengandalkan sistem internal dan kontrak non disclosure agreement (NDA) untuk menjaga agar informasi tidak bocor ke pihak lain.

6. Indikasi Geografis

Jenis HAKI ini melindungi produk yang punya kualitas atau reputasi yang terkait erat dengan asal geografisnya. Adapun contohnya seperti kopi Gayo, garam Amed, atau kain tenun Troso.

Perlindungan ini diberikan guna menjaga keaslian karakteristik yang muncul karena faktor lingkungan alam atau proses tradisional di wilayah tertentu. Indikasi geografis juga meningkatkan nilai jual produk di pasar domestik dan internasional.

7. Varietas Tanaman Terbaru

Perlindungan ini akan dilimpahkan kepada pengembang rekayasa genetika tanaman atas terciptanya varietas baru. Varietas yang terlindungi dapat berupa padi, jagung, atau buah-buahan yang memiliki karakteristik unggul seperti tahan hama atau hasil panen tinggi.

Masa perlindungan berkisar antara 20 hingga 25 tahun tergantung jenis tanamannya dan memberikan insentif bagi inovasi pertanian nasional.

Beberapa Prinsip Utama dalam HAKI

Dalam prinsipnya, Haki tidak berdiri sendiri, melainkan ada beberapa hal yang menjadi landasannya. Prinsip-prinsip HAKI yang dimaksud ialah sebagai berikut:

1. Prinsip Kebaruan

Setiap bentuk kekayaan intelektual yang ingin dilindungi melalui HAKI harus memiliki unsur kebaruan. Artinya, karya atau penemuan tersebut belum pernah dipublikasikan sebelumnya dalam bentuk apa pun dan tidak berasal dari karya yang sudah ada.

2. Prinsip Kepemilikan

HAKI menetapkan bahwa hak eksklusif diberikan terhadap setiap individu atau badan hukum yang menciptakan, menemukan, atau mendaftarkan karya terlebih dahulu. Prinsip HAKI berupa first to file sangat ditekankan, artinya siapa yang lebih dahulu mendaftarkan, dia yang memiliki hak sah.

3. Prinsip Eksklusivitas

Prinsip HAKI Ini berarti hanya pemilik atau pihak yang diberi izin yang boleh menggunakan, memperbanyak, atau mengomersialisasikan karya atau produk. Prinsip ini akan memungkinkan pemilik melarang pihak lain menggunakan hak yang sama tanpa persetujuan.

4. Prinsip Keterbatasan Waktu

Perlindungan HAKI memiliki batas waktu tertentu sesuai dengan jenis kekayaan intelektualnya. Setelah masa ini habis, karya tersebut masuk ke domain publik. Prinsip HAKI ini akan mendorong pemilik untuk memanfaatkan haknya secara maksimal selama periode perlindungan.

5. Prinsip Komersialisasi

Lewat prinsip HAKI komersialisasi, pemegang dapat menjual, melisensikan, atau menjadikannya sebagai jaminan dalam kegiatan usaha. Ini dimaksudkan guna memberikan nilai ekonomis nyata bagi karya intelektual dan mendukung pertumbuhan usaha secara berkelanjutan.

Perkuat Benteng Usaha dengan Melindungi Merek lewat Mebiso

Seperti telah dijelaskan dalam prinsip HAKI, jika perlindungan brand akan sah dilakukan jika merek telah didaftarkan secara resmi. Maka dari itu, segera lakukan tindakan agar merek usahamu dapat aman dan tentram dari peniruan.

Jika kamu ragu dengan keunikan nama merek dagang saat ingin melakukan pendaftaran, terlebih dahulu kamu dapat melakukan cek merek online di Mebiso. Hanya memerlukan waktu beberapa detik saja, Mebiso akan menampilkan data pencarian secara real time.

Mebiso juga siap untuk mendampingimu dalam melakukan daftar merek dagang dengan mudah tanpa drama. Nggak perlu ribet, semua bisa kamu akses secara digital, didampingi oleh tim ahli yang siap mengawal prosesnya sampai tuntas.

Sudah Punya Nama Brand? Tapi, Apa Sudah Aman?

Banyak bisnis tidak sadar kalau nama brand mereka bisa saja sudah dimiliki orang lain. Sebelum melangkah lebih jauh, pastikan merek kamu tidak bermasalah di kemudian hari!

Pelajari Pentingnya Cek Merek!

FAQ

Dimana saya bisa melihat karya atau produk usaha yang telah terdaftar?

Di situs resmi DJKI (Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual) lewat fitur pencarian publik.

Apakah sebuah metode atau trik bisa dilisensikan?

Bisa, jika metode tersebut memenuhi syarat perlindungan seperti pada paten atau rahasia dagang.

Kapan waktu yang tepat untuk melakukan pendaftaran atas karya yang diciptakan?

Sesegera mungkin setelah karya selesai dan sebelum dipublikasikan secara luas.

Apakah ribet mengurus perlindungan HAKI?

Tidak, kini prosesnya bisa dilakukan secara online dan lebih praktis melalui platform seperti Mebiso.

Siapa yang menetapkan prinsip HAKI?

Ditetapkan oleh undang-undang nasional dan diselaraskan dengan perjanjian internasional.

Artikel Terkait
Jangka Waktu Perlindungan Hak Cipta yang Penting Diketahui
Jangka Waktu Perlindungan Hak Cipta yang Penting Diketahui
Jangka Waktu Hak Paten Sesuai Jenisnya yang Penting Dipahami
Jangka Waktu Hak Paten Sesuai Jenisnya yang Penting Dipahami
Denda Maksimal Pelanggar Hak Cipta, Jangan Anggap Sepele!
Denda Maksimal Pelanggar Hak Cipta, Jangan Anggap Sepele!
Marak Kasus Plagiat Merek, Gimana Cara Cek Logo Plagiat?
Marak Kasus Plagiat Merek, Gimana Cara Cek Logo Plagiat?
Jadi yang Terlaris, IP Merek Film Jumbo Sudah Dalam Proses!
Jadi yang Terlaris, IP Merek Film Jumbo Sudah Dalam Proses!
7+ Contoh Logo Agency Terdaftar yang Ada di Indonesia!
7+ Contoh Logo Agency Terdaftar yang Ada di Indonesia!
Sebelum Daftar Merek, Ada Hal Penting yang Harus Kamu Lakukan!

Sebuah nama brand bisa mendongkrak bisnis,

tapi juga bisa menjadi bumerang jika tidak dicek lebih dulu

Jangan Keluar Dulu...
Merek Bisa Jadi Senjata Bisnis, Tapi Apa Sudah Terlindungi?
ADA DISKON HOSTING
days
10
hours
10
minutes
10
seconds
10
Tunggu Dulu...
20% OFF