KUMPULAN ARTIKEL SEPUTAR MEREK, PATEN, LEGAL, DLL
Mebiso LOGO

Brand Lokal yang Dikira Produk Luar, Yuk Tiru Kesuksesannya!

brand lokal yang dikira produk luar

MEBISO.COM – Ternyata, banyak brand lokal yang dikira produk luar! Baik dari segi kualitas, konsep, atau sekedar dari pemilihan nama yang unik. Kalau kamu ingin menjadikan produk lokal sukses seperti mereka, yuk simak ulasannya pada artikel berikut.

10 Daftar Brand Lokal yang Dikira Produk Luar

Kamu pasti sudah tidak asing lagi dengan nama-nama produk lokal yang dikira produk luar negeri. Berikut adalah daftar produk Indonesia dengan keberhasilan seperti produk asing. 

1. Hammer

Menggunakan bahasa Inggris sebagai nama mereknya, ternyata perusahaan produsen merek ini adalah warga lokal! Merek pakaian ini menjamin kualitasnya yang tidak kalah dengan produk asing. 

Alhasil, pelanggan pun bisa terkecoh dengan asal produk ini. Jadi kalau kamu tertarik meniru kesuksesannya, pastikan kualitas produk telah setara dengan produk yang berasal dari negara asing. 

2. Erigo

Siapa yang tidak kenal dengan produk ini? Kerap menggunakan artis-artis terkenal sebagai modelnya, ternyata Erigo adalah merek lokal! Kali ini, merek Erigo memang pantas kalau kerap kali dikira sebagai produk luar. 

Mengusung konsep sederhana dan berkualitas, produk ini berhasil menjual pakaiannya hingga ke luar negeri. Penjualan di negara asing dengan penggunaan nama asing, rasanya cukup mendukung pendapat pelanggan mengenai asal Erigo meskipun ternyata merek ini asli dari lokal. 

3. Eagle

Brand lokal yang dikira produk luar selanjutnya adalah merek perlengkapan olahraga Eagle. Memulai bisnisnya dengan produksi sepatu, brand ini kemudian berhasil memproduksi perlengkapan olahraga lainnya bahkan mencetak penjualan di mancanegara!

Meski perusahaan mematok harga yang sangat terjangkau, tapi konsumen terkadang masih menganggap kalau produk ini bukan dari Indonesia. Apalagi, keberhasilannya menjual produk ke negara asing cukup mendukung pendapat ini. 

Jadi, satu hal yang bisa kamu tiru dari kesuksesan Eagle adalah, konsistensinya untuk terus membuat produk-produk olahraga yang berkualitas hingga bisa diterima bahkan di negara asing. 

4. The Executive

Ketika pertama kali mendengar mereknya, tentu kamu beranggapan kalau merek ini merupakan produk impor. Apalagi, produk-produk yang ditawarkan juga identik dengan selera fashion internasional. 

Tapi mungkin kamu boleh berbangga, karena The Executive merupakan merek asli Indonesia. Meskipun pakaian yang ditampilkan mirip dengan selera fashion internasional, ternyata perusahaan juga berhasil minat pasar lokal. Buktinya, The Executive telah memiliki banyak cabang di mall-mall berbagai kota. 

5. Cotton Ink

Selanjutnya adalah brand favorit wanita Cotton Ink. Berkomitmen untuk terus menciptakan kreasi unik menyesuaikan selera pelanggannya. Dengan begitu, Cotton Ink akan terus mendapatkan pelanggan yang setia dengan inovasi produknya. 

Menjadi hal yang wajar kalau brand fashion lokal Indonesia ini kerap dianggap sebagai produk luar negeri. Apalagi kualitas dari pakaian yang ditawarkan juga hampir sama dengan kualitas produk asing. 

6. Hokben

Sebenarnya bukan karena pilihan namanya saja yang membuat produk ini kemudian dikira sebagai produk luar. Pilihan menu, cara penyajian, berikut desain restorannya benar-benar mendukung konsep masakan Jepang yang dipilih. 

Hokben berhasil menjadi brand lokal Indonesia yang mengusung tema masakan Jepang tapi tetap menyesuaikan dengan selera lokal. Dengan cara ini, Hokben berhasil diterima dengan baik oleh konsumen Indonesia. 

7. J.Co

Berikutnya adalah produk donat dengan nama merek yang kerap mengecoh konsumen. Penggunaan nama merek seperti ini membuat J.Co menjadi brand lokal yang dikira produk luar. 

Belum lagi tambahan simbol sederhana pada mereknya yang menjadikan konsumen semakin yakin kalau produk ini bukan dari Indonesia. Pemilihan nama dan juga simbol pada merek ternyata sangat berpengaruh pada pandangan konsumen. 

Untuk itu, apabila kamu berencana untuk memasarkan produkmu di luar negeri nantinya, maka siapkan nama dan juga simbol yang sederhana dan juga dapat diterima dengan dunia internasional. 

8. Holland Bakery

Pada awal kemunculannya, merek ini identik dengan kincir angin raksasa di setiap outletnya. Hal ini untuk mendukung konsep bakery seperti di negara Belanda. Alhasil, perusahaan berhasil mendapatkan citra tersebut. Banyak pelanggannya yang menganggap produk ini bukan dari Indonesia. 

Padahal, apabila ditelaah lebih lanjut, perusahaan produsen roti ini adalah asli Indonesia. Hal ini membuktikan bahwa perusahaan sudah berhasil mengusung konsep yang menjadi ciri khasnya. 

Nah, kalau kamu juga tertarik menggunakan konsep tertentu yang identik dengan suatu negara, kamu boleh meniru cara Holland Bakery. 

9. League

Selanjutnya adalah bagian produk sepatu. Fokus pada sepatu olahraga menjadikan perusahaan harus tetap fokus pada kualitas berikut keunikan desainnya. Hal ini terlihat dari jahitan dan juga solnya yang terbukti sangat kuat. 

Dengan kualitas seperti itu, tentu membuat League menjadi brand lokal yang dikira produk luar. Hal ini membuktikan kalau pengusaha Indonesia juga bisa memproduksi sepatu berkualitas paripurna seperti buatan luar negeri. 

10. Wakai

Sepatu lokal satu ini juga boleh unjuk gigi. Pemilihan nama merek Wakai menjadikan pelanggannya menganggap produk ini berasal dari Jepang. Sayangnya, sepatu satu ini merupakan asli buatan lokal.

Meski begitu, kesuksesan dari Wakai patut diacungi jempol karena telah berhasil mendapatkan lisensi dari dunia internasional sehingga perusahaan bisa menawarkan produknya di luar Indonesia.  

Perlindungan Brand Lokal

Kalau kamu pun berminat menjadikan produkmu brand lokal yang dikira produk luar, maka mulailah mempertimbangkan nama merek yang kuat dan juga aman. Manfaatkan solusi Pengamanan Merek dari Mebiso untuk menghindari aksi para peniru!