MEBISO.COM – Bukan hanya dengan cara pendaftaran, cara lain untuk melindungi merek adalah dengan proteksi dari merek lain. Proteksi ini bisa dilakukan dengan cara mengirimkan satu surat sakti bernama sanggahan. Berikut ini adalah artikel tentang cara membuat contoh surat sanggahan merek.
Sebelum mencari contoh surat sanggahan merek, ada baiknya untuk pengusaha memahami apa yang dimaksud dari sanggahan itu sendiri. Apalagi terminologi atau istilah pada perlindungan merek sangat beragam.
Untuk bisa menggunakan salah satu fiturnya, penting bagi pemilik merek untuk memahami perbedaan arti masing-masing istilah pada perlindungan merek. Menurut dari bahasanya, sanggahan artinya adalah sebuah bantahan. Atau menurut KBBI, arti lainnya adalah pendapat lain dari suatu pendapat.
Sehingga secara sederhana, sanggahan ini adalah sebuah proses untuk memberikan pendapat lain. Dan pada perlindungan merek, pendapat lain ini hanya diberikan pada saat proses pemberian hak merek.
Pendapat ini nantinya juga akan menjadi pertimbangan pemeriksa dalam memberikan hak merek. Dan karena tujuannya yang sangat krusial, pengajuan sanggahan ini tidak bisa sembarangan walaupun semua orang bisa mengirimkan dokumen sanggahan.
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, kalau semua orang bisa mengirimkan sanggahan atas suatu pendaftaran merek. Jadi, contoh surat sanggahan merek yang akan kamu gunakan akan sama meskipun pemohonnya berbeda.
Pengiriman sanggahan ini bisa dimanfaatkan oleh pengusaha sebagai bentuk melindungi mereknya. Karena pada saat kamu menemukan satu pendaftaran merek baru, kamu bisa membuat merek tersebut ditolak melalui sanggahan.
Sebagai pemilik merek terdaftar, mengajukan pendapat melalui sanggahan ini caranya cukup mudah. Karena hanya melalui sistem pendaftaran merek, lalu membayarkan biaya pengajuan, dengan mengirimkan surat persyaratan. Prosesnya hampir sama seperti ketika kamu mengajukan pendaftaran merek.
Sebagai dokumen persyaratan, kamu perlu memasukkan data berikut:
Kolom identitas ini sangat penting, karena bagian pengirim juga berpengaruh ketika DJKI memeriksa adanya sanggahan yang masuk.
Semua orang memang bisa membuat sanggahan. Tapi hanya orang-orang tertentu yang berhak. Misalnya, seperti pemilik merek terdaftar yang merasa terganggu.
Selain itu dari kelompok masyarakat tertentu seperti pemangku adat, pemuka agama, atau pemimpin suatu daerah tertentu. Kelompok yang kedua ini haruslah bertindak sebagai perwakilan dari kelompok masyarakat tertentu.
Terakhir, masukkan juga penjelasan mengenai alasan yang juga paling penting. Manfaatkan bagian alasan ini untuk memasukkan poin penting dari surat yang kamu kirimkan.
Poin penting yang bisa kamu masukkan seperti:
Setelah seluruh isian itu sudah lengkap, saatnya kamu mengirimkannya ke DJKI. Ya, kamu harus mengirimkannya ke DJKI bukan kepada pemilik merek secara langsung. Baru kemudian DJKI lah yang akan mengirimkannya ke pemohon merek baru.
Setelah kamu mendapatkan contoh surat sanggahan merek, lalu mengirimkannya, proses untuk memberikan pendapat lain belum selesai. Karena meskipun yang akan kamu dapatkan adalah bukti terima dokumen.
Tapi, dibalik bukti penerimaan dokumen itu masih panjang prosesnya. Ketika seorang pengirim sanggahan mendapatkan bukti penerimaan, artinya DJKI akan melanjutkan prosesnya.
Bisa saja sanggahan yang kamu kirimkan berlanjut, atau justru berhenti. Apapun keputusan dari DJKI nantinya adalah berdasarkan pemeriksaan ketat dan panjang. Dan, untuk bisa menjamin keadilan bagi semua pihak, DJKI akan mengirimkan surat yang sudah kamu buat kepada pendaftar merek baru.
Ketika kamu mengirimkan sanggahan, hasil yang diterima oleh calon pemilik merek baru adalah sebuah usulan penolakan. Tapi tentu ini bukan akhir dari perjuangan perlindungan merek.
Setelah DJKI mengirimkan usulan penolakan berdasarkan contoh surat sanggahan merek, calon pemilik merek baru itu perlu mengirimkan balasan juga. Sampai pada proses ini sistemnya masih secara surat menyurat.
Dengan dikirimkannya surat sanggahan, ada beberapa akibat, yaitu:
Sebagai pengirim surat sanggahan, bisa saja permohonanmu diterima atau ditolak. Dengan begitu, akan ada dua kemungkinan. Pertama, kamu akan berhasil menjadi pemilik merek satu-satunya yang terdaftar. Atau justru yang kedua, kamu akan menemukan kompetitor atau pemilik merek lain dengan kesamaan juga terdaftar.
Berbeda ketika kamu adalah sebagai penerima surat. Kemungkinannya juga ada 2. Pertama adalah merekmu ditolak secara tetap atau yang kedua kamu berhasil menyelamatkan permohonan dengan mengirimkan tanggapannya.
Ingat, sifat dari pengiriman sanggahan ini baru secara sementara saja. Jadi masih ada kemungkinan untuk menjadikannya secara permanen. Baik dari sisi pengirim sanggahan maupun dari sisi penerima tanggapan.
Bahkan sebagai pemilik merek terdaftar, karena sanggahan ini merupakan upaya untuk melindungi merek, proses pengajuannya adalah termasuk proses tambahan. Pemeriksa akan tetap memeriksa secara keseluruhan permohonan merek yang baru masuk.
Bedanya ada pada pendaftar baru. Usulan penolakan tanpa sanggahan yang masuk, akan menjadi usulan penolakan ex-officio. Atau sebuah usulan penolakan yang murni berdasarkan pemeriksaan DJKI. Sedangkan dengan adanya sanggahan, menjadi usulan penolakan berdasarkan oposisi. Manfaatkan fitur Proteksi Merek dari Mebiso untuk membuat contoh surat sanggahan merek.