MEBISO.COM – Dalam satu rangkaian perlindungan merek, ada berapa contoh surat permohonan merek? Faktanya, berbicara mengenai merek itu tidak berhenti hanya saat pendaftaran saja.
Ada juga beberapa proses lainnya yang bisa dimanfaatkan oleh pengusaha. Tapi, sebelum itu, kamu wajib paham mengenai contoh dokumen yang akan kamu gunakan dalam prosesnya. Cek penjelasannya pada artikel berikut.
Surat Permohonan Pendaftaran Merek
Contoh surat permohonan merek yang pertama adalah untuk permohonan pendaftaran merek. Dokumen yang satu ini pastinya sudah sangat familiar untuk para pengusaha yang sudah berhasil mendaftarkan merek.
Pasalnya, setiap kali pendaftaran di ajukan, pengusaha akan selalu menemukan formulir ini. Dan karena menjadi tahap pertama memasukkan data pada sistem merek DJKI, bisa dibilang formulir yang satu ini berisi lebih banyak informasi di bandingkan dengan formulir yang lainnya.
Apa saja yang harus dimasukkan dalam formulir pendaftaran merek?
DJKI sudah memberikan berbagai contoh formulir yang kemungkinan kamu butuhkan dalam proses perlindungan merek. Untuk proses pendaftaran, karena untuk pertama kalinya kamu akan memasukkan identitas merek, berikut adalah hal-hal yang harus kamu sampaikan:
1. Nama dan juga alamat
Data wajib yang harus ada, dan DJKI juga hanya memerlukan dua informasi ini untuk menentukan siapa yang menjadi pemilik merek. Selain data tersebut, misalnya seperti nomor NIK tidak wajib dimasukkan.
Tapi, ada data lainnya seperti nomor telepon dan juga email yang harus kamu masukkan meskipun tidak ditampilkan pada pangkalan data.
2. Jenis permohonan
Umum atau UMKM, perorangan atau perusahaan, semua ini harus kamu tentukan di awal dan pastinya akan dimasukkan juga pada formulir pendaftaran.
3. Jenis merek
Hanya melampirkan tulisan saja, atau ada tambahan gambarkah di dalamnya, dan bisa juga kamu bahkan memilih untuk mendaftarkan suara. Semua ini harus kamu tentukan untuk melampirkan dokumen yang berbeda juga.
4. Merek
Selanjutnya pada bagian terakhir, kamu juga harus menyampaikan mereknya. Mulai dari nama, arti dari nama, lampiran gambar dan juga kelas yang di pilih nantinya.
Inilah isian untuk mendaftarkan merek. Akan berbeda kalau yang akan kamu proses adalah perubahan merek.
Surat Permohonan Perubahan Merek
Setelah mengajukan pendaftaran, akan ada kemungkinan pengusaha memproses perubahannya juga. Mulai dari perubahan alamat apabila dalam proses pendaftarannya terdapat kesalahan, atau bisa juga perubahan kepemilikan merek.
Pada proses perubahan ini data-data yang dimasukkan tidak sebanyak pada saat memproses pendaftarannya. Karena data di awal tadi sudah di masukkan pada saat pendaftaran, tentunya data tersebut sudah terekam pada sistem DJKI.
Kali ini yang perlu kamu lakukan adalah memasukkan nomor permohonan merek yang sudah menjadi identitasnya, kemudian masukkan juga nama pemohon merek, lalu masukkan perubahannya.
Apakah yang akan di proses perubahannya adalah perubahan nama atau justru alamat. Kamu harus memasukkan secara jelas nama sebelum diproses perubahan dan nama yang akan di lakukan perubahan.
Setelah itu, kamu hanya perlu menunggu DJKI memproses permohonan sesuai dengan contoh surat permohonan merek yang sudah kamu kirimkan, lalu data pendaftarannya akan berubah.
Selain proses perubahan, ada juga permohonan yang memerlukan contoh surat permohonan merek yang berbeda. Misalnya adalah proses permohonan perpanjangan merek.
Proses Perpanjangan Merek
Setelah sukses dengan contoh surat permohonan merek untuk pendaftaran dan juga perubahan, ada juga proses perpanjangan merek. Tentunya kamu hanya bisa memproses permohonan ini setelah pendaftaran sukses.
Hal ini karena permohonan perpanjangan merek hanya akan diproses ketika perlindungan merek itu hampir habis. Dan kalau permohonan perubahan merek hanya memerlukan data yang sangat sedikit di bandingkan dengan pada saat pendaftaran, perpanjangan pun hampir sama.
Pada saat mengajukan perpanjangan merek, isi formulir ini tidak sebanyak formulir pendaftarannya. Data-data yang perlu kamu masukkan dalam formulir ini adalah sebagai berikut:
1. Nama dan alamat
Tentunya apabila tidak ada perubahan pada dua jenis data tersebut, kamu bisa memasukkannya sama persis seperti pada saat pendaftaran. Tapi apabila sepanjang masa perlindungan merek, terdapat perubahan pada dua data tersebut, maka pastikan kamu sudah memproses perubahannya lebih dulu.
Dan ingat juga, proses perubahan ini perlu waktu agar DJKI bisa menampilkan data yang terbaru. Jadi akan lebih baik kamu sudah memastikan perubahan datanya sudah di proses sebelum mengajukan perpanjangan merek.
2. Nomor pendaftaran
Nama, logo atau gambar, dan juga kelas merek yang kamu masukkan pada saat pendaftaran saat ini sudah berubah menjadi nomor pendaftaran. Ingat, nomor pendaftaran ini berbeda dengan nomor permohonan yang kamu dapatkan pada saat pendaftaran.
Nomor pendaftaran hanya terbit ketika sertifikat merekmu sudah berhasil terbit. Tentunya, karena saat ini yang ingin kamu lakukan adalah perpanjangan merek, kamu pasti sudah mendapatkan sertifikat itu jauh sebelum perpanjangan ini diproses.
3. Dokumen pendukung
Selain dua data di atas yang harus kamu masukkan dalam formulir, pastikan kamu juga sudah menyiapkan dokumen pendukung. Pada saat perpanjangan merek, dokumen pendukung yang di maksud adalah berupa surat pernyataan penggunaan merek.
Isinya kurang lebih sama seperti data yang kamu masukkan pada formulir, hanya saja ada tambahan pernyataan kalau mereknya masih di gunakan. Ada yang jauh lebih penting di bandingkan contoh surat permohonan merek. Hal itu adalah dengan melakukan pengecekan merek dengan fitur Mebiso.