MEBISO.COM – Tahukah kamu kalau aksi peniruan merek ternyata bisa mengakibatkan kehancuran bisnis! Bahkan merek-merek peniru itu bisa jauh lebih sukses daripada merek aslinya.
Nah, agar bisnismu tetap aman dari aksi penjiplak seperti itu, berikut adalah penjelasan lengkapnya.
Sebelumnya sempat ramai mengenai kasus MS Glow dan PS Glow yang saling menunjuk satu dan lainnya sebagai peniru. Kira-kira mana yang menjadi peniru antara satu dengan yang lainnya?
Ketika melihat ada dua merek yang mirip atau bahkan sama persis, maka salah satunya bisa jadi sedang melakukan aksi peniruan terhadap merek lainnya. Untuk bisa membuktikan siapa yang sebenarnya sedang melakukan aksi peniruan, maka para pihak harus menjalani proses pemeriksaan panjang bahkan sampai pengadilan.
Seperti misalnya proses pemeriksaan untuk kedua merek diatas yang harus menjalani pemeriksaan hingga ke pengadilan. Proses pemeriksaan ini untuk membuktikan siapa diantara keduanya yang membuat atau menggunakan mereknya lebih dulu.
Kasus antara dua merek di atas, berakhir dengan keputusan bahwa MS Glow merupakan pihak yang melakukan peniruan karena mendaftarkan mereknya di kelompok yang bukan untuk skincare.
Sedangkan PS Store justru sudah memiliki perlindungan di kelompok tersebut lebih dulu. Dengan begitu, mulai terlihat merek siapa yang meniru merek lainnya.
Kenapa peniruan merek itu bisa terjadi? Faktanya, meskipun terdapat ancaman hukuman khusus mengenai aksi seperti ini masih banyak pelaku kejahatan yang dengan melancarkan aksinya dengan sengaja.
Aksi tersebut terjadi karena adanya kesempatan dan penyebab lainnya seperti penjelasan di bawah ini.
Para peniru merek ini bisa terus beraksi karena adanya kesempatan untuk melakukan hal tersebut. Salah satu kesempatannya adalah karena adanya sebuah merek yang ternyata belum melakukan perlindungan.
Tidak hanya merek yang sudah terkenal saja, karena faktanya merek baru yang memiliki potensi penjualan dengan baik juga menjadi sasaran empuk aksi peniruan ini. Lebih canggihnya lagi, para peniru ini bisa langsung mengajukan perlindungan seolah-olah nama tersebut memang sejak awal adalah milik mereka.
Alasan peniruan merek lainnya adalah karena kepopuleran sebuah merek. Meskipun tidak menggunakan nama yang persis sama, tapi terkadang para peniru ini membuat konsep, nama, bahkan gambar yang serupa.
Tujuannya, agar produk dari si peniru juga tidak kalah populer dari milik pengusaha aslinya. Pada umumnya, kejadian ini akan menimpa perusahaan dengan merek-merek yang sudah terkenal.
Namun, alasan satu ini juga tidak menutup kemungkinan akan menjadi penyebab usaha UMKM tersandung masalah merek.
Alasan lainnya adalah karena peniru merek ini ingin mendapatkan keuntungan yang lebih banyak. Contohnya kalau berbisnis di jalan yang benar dengan melalui jalur franchise, tentu perlu mengeluarkan modal yang sangat tinggi.
Belum lagi dengan persiapan mengenai biaya modal dan juga bahan dasarnya. Dengan menempelkan nama palsu pada produk berbahan dasar kualitas rendah, akan memberikan keuntungan yang sangat tinggi.
Bahkan bisa saja para peniru itu justru mendapatkan keuntungan yang jauh lebih tinggi daripada produsen aslinya.
Kemudian kalau kamu ingin menghindari aksi peniruan ini, maka kamu bisa melakukan beberapa tips di bawah ini.
Cara paling tepat untuk menghindari adanya peniruan merek adalah dengan mengajukan perlindungan merek dengan segera. Mendaftarkan merek secepat mungkin akan menutup kemungkinan adanya pendaftaran merek-merek peniru lainnya.
Hal ini karena DJKI menerapkan sistem first to file, sehingga kalau ada merek yang mirip atau bahkan sama persis, maka tim pemeriksa DJKI akan segera mengirimkan teguran atau peringatan untuk menambahkan pembeda pada merek tersebut.
Dengan begitu, kamu bisa terus menjadi pemilik merek satu-satunya.
Berikutnya, agar menutup celah peniruan merek yang lebih mutakhir, kamu bisa terus memantau perkembangan merek-merek baru yang muncul di data DJKI. Selanjutnya, ketika ada satu merek yang mencurigakan, segeralah mengajukan laporan.
Tapi, kalau kamu sudah terlanjur menjadi korban peniruan merek, maka satu-satunya jalan adalah dengan membawanya ke ranah hukum. Apalagi kalau ternyata aksi penipu itu sudah sampai mengakibatkan kerugian besar.
Jadi, kamu bisa memanfaatkan bantuan aparat penegak hukum agar para peniru itu menghentikan tindakannya sekaligus mendapatkan ganti rugi yang pantas untuk kegiatan bisnismu.
Caranya, buat sebuah laporan atau teguran tertulis lebih dulu kepada para peniru tersebut. Jangan lupa untuk memastikan bukti-bukti yang kamu miliki sudah cukup kuat untuk membuat laporan.
Setelahnya, biarkan hukum berjalan sesuai dengan jalurnya. Bahkan dalam keadaan tertentu, kamu juga bisa meminta DJKI untuk membatalkan pendaftaran merek milik para peniru itu sehingga kamu bisa tetap menjadi satu-satunya pemilik merek yang beredar.
Khawatir bisnismu yang akan menjadi target peniruan merek selanjutnya? Mulai manfaatkan sekarang juga fitur Proteksi Merek canggih dengan bantuan AI untuk bisa terus memberikanmu update mengenai merek-merek baru yang mencurigakan!