Istilah audit mungkin sudah nggak asing lagi di telingamu. Tapi, bagaimana dengan brand audit? Apakah kamu masih asing atau sudah familier dengan istilah ini? Atau pernah dengar tapi belum tahu artinya?
Audit, sederhananya adalah penilaian. Nah, jika audit untuk brand, maka artinya kurang lebih melakukan penilaian atas brand yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Tujuan dari audit brand ini sendiri tentu untuk memahami kinerjanya.
Jika kinerjanya baik, maka upaya branding akan berlanjut. Sedangkan jika kinerjanya kurang baik, maka berbagai upaya branding akan dikoreksi untuk kemudian menyusun strategi.
Definisi Brand Audit
Brand audit adalah upaya internal perusahaan untuk memahami kinerja atau performa dari suatu brand.
Dalam prosesnya, ada penilaian, perbandingan, hingga usaha untuk menilai kinerja dari setiap upaya branding perusahaan maupun produk.
Pada proses audit ini juga, akan diketahui bagaimana posisi dari brand perusahaan dengan membandingkannya ke brand sejenis.
Kemudian, akan ada pula pencatatan mengenai poin kelebihan hingga kekurangan dari brand itu sendiri.
Dan hasil akhirnya, tentu saja memahami kinerja atas brand secara keseluruhan. Laman Brand24.com cukup jelas mendefinisikan ini.
Menurut mereka, upaya audit atas brand akan membandingkan performa atau kekuatan brand dibandingkan dengan setiap kompetitor/pesaing besar di pasaran.
Pada gilirannya, upaya auditing semacam ini akan membawa peluang pengembangan perusahaan atau brand menjadi lebih baik lagi.
Tapi, Pentingnya Brand Audit?
Mari, bernafas sejenak. Melakukan audit atas brand mungkin jadi hal yang cukup melelahkan. Apalagi, nampaknya usaha semacam ini tidak terlalu diperlukan. Ini adalah anggapan yang akan sering muncul di benak banyak orang.
Tapi, mengapa sebenarnya brand audit ini begitu penting dan harus perusahaan lakukan?
Sederhana saja alasannya, yakni agar nama dan brand punya kekuatan yang bagus di pasaran.
Lagi-lagi, laman Brand24 yang sering membahas soal marketing dan branding mengatakan bahwa audit atas brand akan membawa dampak positif semacam ini.
Saat kekuatan brand sangat bagus di pasaran, maka brand awareness sudah pasti tinggi, penjualan juga tinggi, dan mantapnya lagi adalah tingkat churn/churn rate dari produkmu akan sangat rendah.
Menurut informasi pula, produk dan brand yang sudah dapat posisi kuat dan mapan di pasaran akan menghabiskan budget yang lebih sedikit. Entah itu untuk mempertahankan kekuatannya dan juga untuk menggaet pelanggan baru.
Jadi, analisis merk ini sangat penting karena:
- Tahu kekuatan brand di pasar
- Brand awareness yang lebih tinggi
- Potensi penjualan pun bisa meningkat
- Churn rate rendah
Sebatas 4 keuntungan ini saja, sebenarnya sudah cukup menjadi alasan perusahaan dan brand melakukan audit atas brand.
Contoh Brand Audit
Kami cukup kesulitan dalam mencari contoh brand audit di Indonesia karena jarang yang mempublikasikannya ke khalayak untuk menjadi referensi.
Namun, untungnya ada sedikit contoh yang tersedia di laman website Issuu. Ada seorang Graphic Designer bernama Yuli Rizkianti yang membuat auditing brand atas Garnier dan Nivea.
Itu adalah sekilas contoh dari audit atas dua brand. Analisis utamanya pada Garnier, sedangkan Nivea menjadi produk dari kompetitor di pasaran. Hasilnya? Benar. Auditing yang dilakukan menghasilkan perbandingan SWOT atas keduanya.
Kamu bisa langsung cek ke laman ini jika ingin memahami audit untuk brand lebih lengkap dan lanjut.
Proses Brand Audit
Sudah membaca contohnya? Ketika selesai membaca, mungkin sekarang kamu lagi pengen melakukan audit atas brand sendiri. Tapi, udah tahu caranya belum? Jika belum tahu, setiap langkah dan prosesnya bisa dicek di sini, ya:
1. Siapkan Framework
Yup, langkah pertamanya adalah siapin dulu framework buat auditnya. Brand audit framework ini bakal bantu banget untuk bikin semacam garis besar apa saja yang harus dianalisis.
Kamu bisa coba cek framework dari contoh yang sudah kami berikan tadi di bagian atas. Itu bisa banget jadi referensi soalnya bagus banget. Bisa juga dengan cek template dari Superside ini biar lebih mudah.
Intinya, ini bakal jadi kerangka untuk analisis. Nantinya, akan ada panduan dan beberapa hal yang memang kamu butuhin dalam proses audit.
Dengan adanya kerangka ini juga, kamu pun nggak perlu lagi bingung soal data-data apa saja yang harus kamu cari dan input ke dalam framework.
2. Cek Hasil Analytics Websitemu
Kedua, ini khususnya buat bisnis online. Wajib banget buat cek website perusahaan. Cara pengecekannya gimana? Tentu saja dengan melihat hasil Analytics yang emang udah hampir disediakan oleh semua platform website.
Bisa pakai Google Analytics, Google Search Console, atau brand audit tools untuk cek analisis dari website lain yang kamu percaya.
Intinya begini, jika websitemu hidup, maka brand kamu masih terus berjalan. Apa saja yang perlu kamu cek?
- Pageviews
- Conversion rate
- Bounce rate
- Traffic analisis
Keempat hal ini sudah cukup jadi indikator pengecekan/dimasukkan ke dalam framework brand audit internalmu.
3. Cek Statistik Penjualan
Tujuan dari analisis merek ini kan sebenarnya untuk meningkatkan penjualan, tentu masuk akal jika harus cek statistik penjualan brand lebih dulu.
Dari hasil ini, kamu bisa lihat apakah pelanggan sudah dapat yang mereka inginkan dan juga apakah brand kamu telah mengikuti tren dan perkembangan pesaing atau tidak.
Melihat statistik penjualan secara mendalam, sangat berguna karena kamu bisa tahu bagaimana pola pembelian dari pelanggan.
Selain itu, juga berguna kalau ingin branding perusahaanmu berpindah fokus, mau bikin strategi baru, dan sejenisnya.
4. Tanyakan Pendapat Customer
Jangan lupa soal cara audit brand satu ini. Ingat, pelanggan kamu itu manusia yang punya preferensi dan selera berbeda.
Optimalkan juga peran pelanggan dengan ini karena merekalah yang memakai dan percaya atas produk kamu.
Caranya bisa dengan menanyakan pendapat mereka. Bisa dengan polling secara online, menghubungi mereka lewat email, atau bahkan bisa langsung mengajak mereka bertemu guna memahami apa saja keluhan, bagian yang mereka suka, dan semua.
5. Pahami Berbagai Jenis Analisisnya
Tentu saja, brand audit ini juga punya jenis analisis. Jadi, bukan hanya satu. Melainkan ada cukup banyak jenis analisisnya seperti positioning analysis, sentiment analysis, hingga perceptual mapping.
Mau Buat Brand Baru? Pastikan Ini Dulu agar Aman!
Analisis brand memang menarik. Namun, buat kamu yang masih baru bikin brand harus pakai Mebiso Cek Merek lebih dulu.
Tujuannya untuk memastikan brand masih belum digunakan oleh orang lain. Kamu pun harus memproteksi merk dan brand perusahaan agar tak terjadi kasus klaim brand yang telah banyak terjadi serta merugikan perusahaan.
FAQ
Apa maksud dari brand audit?
Proses dan aktivitas untuk menilai dan menganalisis performa serta kesehatan dari suatu brand produk dan perusahaan.
Bagaimana cara melakukan analisis brand?
Cukup sediakan framework berisikan brand audit checklist dan ikutilah kerangkanya dengan mencari data serta informasi yang sesuai.
Apa gunanya audit brand?
Banyak, salah satunya audit atas brand adalah mengetahui seberapa kuat brand yang kamu punya jika harus bersaing dengan kompetitor.