Contoh Ekuitas Merek – MEBISO.COM. Apa itu ekuitas merek? Setelah memahami mengenai merek dan pendaftarannya saatnya kamu mempelajari satu strategi lagi tentang ekuitas merek. Ekuitas merek adalah sesuatu yang bisa memberikan penilaian terhadap merekmu. Belajar tentang merek memang paling mudah melalui contohnya. Kali ini Mebiso akan memberikan kamu contoh ekuitas merek dari 4 merek terkenal berikut cara membangun ekuitas merek.
Baca Juga: Ekuitas Merek Adalah
Sebelum menilik ke dalam ekuitas merek dari merek-merek terkenal, kita perlu memahami mengenai konsep ekuitas merek itu sendiri. Kalau di terjemahkan secara terpisah, ekuitas memiliki arti sebagai modal atau bisa juga di artikan sebagai sebuah kepemilikan. Sedangkan sebuah merek juga memiliki beberapa pengertian berdasarkan penggunaannya.
Dalam dunia bisnis, merek memegang peranan yang sangat penting. Selain menjadi sebuah tanda, merek ternyata juga bisa menjadi media untuk mendefinisikan produk. Kalau kita ibaratkan, ada sebuah air mineral yang airnya terjamin segar karena menggunakan air pegunungan asli, apa yang pertama kali terlintas dalam pikiranmu?
Kamu mungkin akan secara otomatis menyebutkan mengenai Aqua. Itulah salah satu bukti bahwa merek ternyata juga bisa membantu kamu mendefinisikan produk. Daripada menjelaskan mengenai produk air mineral dengan kesegaran yang terjamin karena airnya terbukti di ambil dari pegunungan, rasanya akan lebih mudah ketika kita langsung menyebutkan merek Aqua saja.
Jadi, dari penjelasan panjang di atas, merek itu sebuah tanda, definisi dari produk, dan bahkan menjadi identitas dari suatu produk. Kalau kita gabungkan antara definisi ekuitas dan merek, maka ekuitas merek bisa kamu artikan sebagai sebuah modal maupun juga kepemilikan dari suatu tanda.
Bagaimana modal dari merek itu di sebut ekuitas bukan merupakan modal yang kamu gunakan untuk menentukan nama dan juga desain dari merek. Melainkan nilai dari suatu merek itu sendiri, bagaimana sebuah merek menentukan produkmu itulah yang di sebut ekuitas merek. Contoh ekuitas merek dari produk akan berbeda sesuai dengan posisi dari brand masing-masing. Lebih lanjut, contoh ekuitas merek akan di bahas pada sub bab berikutnya.
Ekuitas merek adalah seperangkat dari merek itu sendiri, mulai dari penyusunan huruf, tampilan gambar, berikut setiap unsur yang ada dalam merek, yang mana setiap unsur tersebut menentukan nilai dari produk. Menentukan ekuitas dari suatu merek memang tidak bisa sembarangan, karena ada banyak aspek yang harus di perhatikan. Hal inilah yang nantinya menjadi contoh ekuitas merek berbasis pelanggan.
Mulai dari pendapat pembeli mengenai merek tersebut, alasan pelanggan membeli produk, bahkan sampai mengapa pembeli bisa membeli produk tersebut berkali-kali. Kalau kita lihat contoh ekuitas merek Aqua memang terbilang sangat tinggi, apalagi dengan penjualan yang sudah bertahan bahkan sampai berpuluh-puluh tahun.
Tentunya ada alasan mengapa Aqua bisa bertahan sampai saat ini. Kalau kita lihat bahkan Aqua sudah menjadi kata ganti dalam penyebutan air minum dalam kemasan. Seperti yang di lakukan oleh pedagang asongan yang menawarkan air minum dengan menyebutkan Aqua. Ini artinya brand awareness dari Aqua sudah sangat kuat sehingga pedagang asongan menjajakan dagangannya dengan sebutan Aqua secara langsung karena beranggapan semua orang sudah mengerti tentang Aqua.
Selain Aqua, ada juga dari produk makanan yang bisa di bilang memiliki ekuitas merek yang hampir sama dengan Aqua, contoh ekuitas merek Indomie.
Kalau Aqua bisa di bilang menjadi penguasa untuk produk air mineral, maka untuk produk mie instan ada merek Indomie. Bagaimana contoh ekuitas merek Indomie? Sebenarnya bisa di bilang Indomie juga memiliki ekuitas merek yang sama kuatnya dengan merek Aqua. Kejadian yang sama pun terjadi dengan Indomie, kalau seseorang ingin membeli mie instan kebanyakan dari mereka langsung menyebutkan merek Indomie walaupun banyak pilihan yang di tampilkan pada rak minimarket nantinya.
Ekuitas merek Indomie ini juga bisa kamu jadikan contoh dalam membangun sebuah merek, pasalnya Indomie berhasil membangun ekuitas mereknya sedemikian rupa. Dengan menonjolkan cita rasa nusantara, Indomie berhasil memilih nama yang sangat cocok. Kalau sekilas kita lihat Indomie terdapat unsur Indonesia dan Mie pada mereknya, yang sangat mendukung ciri khasnya yaitu cita rasa nusantara.
Selain dari pemilihan nama, Indomie juga berhasil membangun produknya yang sangat sesuai dengan selera masyarakat Indonesia di dukung dengan taglinenya Indomie Seleraku. Bahkan aroma yang keluar dari bumbu Indomie juga sangat khas, sehingga mendorong maraknya usaha warmindo atau warung makan Indomie. Kalau tidak karena ekuitas mereknya yang bagus, rasanya mustahil Indomie punya efek yang sedemikian rupa.
Beralih dari produk makanan dan minuman, ada merek Starbucks. Tahukah kamu kalau ternyata ekuitas merek itu bisa mempengaruhi keputusan pembeli? Sama seperti yang terjadi pada Starbucks, karena brand equitynya yang sangat kuat sehingga Starbucks selalu menjadi pilihan utama dalam jenis kedai kopi.
Bagaimana pelajaran yang bisa kita ambil dari contoh ekuitas merek Starbucks? Starbucks adalah kedai kopi yang terbukti memiliki ciri khas sangat kuat. Sejak awal kemunculannya, kedai kopi dengan logo putri duyung berlatar belakang hijau ini berhasil menarik banyak pelanggan.
Starbucks terkenal dengan produk kopinya yang tidak hanya menawarkan kopi namun juga lifestyle dan Starbucks konsisten terhadap konsep itu. Dengan ciri khas seperti ini, Starbucks membangun ekuitas mereknya berikut dengan dukungan dari suasana yang di ciptakan di dalam kedai kopinya dan juga menu-menu yang dijual.
Lifestyle yang di tawarkan Starbucks dapat di lihat dari penjualan produk-produk tambahannya seperti tumbler dan juga tote bag. Terbukti, tidak hanya kopi dan makanannya yang laku keras, namun produk-produk tambahan itu pun di nilai memiliki kualitas yang baik menurut pelanggan sehingga menjadikannya pilihan utama.
Bahkan berkat brand equity yang baik, Starbucks yang juga turut terdampak pandemi Covid-19 masih kuat bertahan walaupun di tambah gempuran kemunculan kompetitor baru. Konsistensi Starbucks dalam menjaga brand equity menjadikan Starbucks tetap menjadi pilihan kedai kopi pelanggan.
Apa yang dilakukan Nike untuk meningkatkan brand equitynya? Contoh ekuitas merek yang bisa di bilang berhasil lainnya adalah Nike, produsen peralatan maupun perlengkapan untuk olahraga. Bagaimana nilai brand equity dari Nike? Nike di anggap sebagai sebuah produk yang sangat mudah dikenali.
Hal ini karena merek Nike menonjolkan kesederhanaan pada setiap unsur mereknya. Baik dari nama merek, tagline atau slogan, bahkan dengan logo. Nike membangun brand equity dengan unsur-unsur yang sederhana, namun justru kesederhanaan ini yang melekat dalam setiap benak pelanggannya. Kemudian lagi-lagi, Nike berhasil menjaga konsistensi konsep sederhananya itu.
Bertolak belakang dengan konsep yang sederhana, nyatanya Nike berhasil meyakinkan pelanggan bahwa produknya berkualitas sehingga dengan percaya diri walaupun Nike menjual produknya dengan harga yang tinggi, pelanggan tetap akan membelinya.Dari contoh ekuitas merek di atas, kita sudah semakin paham mengenai unsur-unsur yang diperlukan dalam membangun ekuitas merek. Walaupun tidak mudah, namun nyatanya ekuitas merek juga bisa berpengaruh dalam meningkatkan penjualan. Tapi jangan lupa juga untuk melindungi nama merekmu dulu. Pastikan kamu sudah menggunakan fitur Proteksi Merek dari Mebiso sehingga sambil membangun ekuitas merek, kamu juga bisa melindunginya.